JEDA
Asa tak
berkunjung tiba
Sinar terang
berselimut mendung
Oh, Bukan!!
Hanya jeda
Bukan pahit
tak kurasa
Ataupun manis
tak ku jilat
Namun hanya
hati yang bisa merasa
Bukan punya
arti tak ingin berbuat
Mendung memang
kejam
Lihatlah petani
tembakau itu
Terlihat panik
akan tembakaunya yang belum kering
Atau coba
lihat mereka yang menjemur cucian
Pesimislah yang
tergambar di muka
Ah !
Untuk apa
aku melihat mereka
Mendungku bukan
mendung mereka
Mendung yang
tak berawan
Namun cukup
gelap, eh, bahkan pekat
yah, pekat.
Pekat melekat
dalam jiwa yang sebenarnya memang sudah berkarat
Mana sinar
itu?
Dalam kepekatan
aku masih melihatnya
Atau, hanya
mengkhayal
Aku tak bisa
mebedakannya
Antara melihat
atau mengkhayal
Antara mendung
atau sinar yang terbendung
Aku harap
Karena hanya
bisa berharap
Entah mendung
atau apalah itu
Hanyalah jeda
Jeda
Bukan Titik
No comments:
Post a Comment
tolong tinggalkan coment yach.....