Tuesday, November 8, 2011

NIKAH BAWA BERKAH



Angkringan merupakan hal yang sangat familiar di mata masyarakat Yogyakarta. Namun, jika dikaitkan dengan hari senin (17) hingga selasa (18) Oktober 2011 angkringan menjadi lebih populer lagi. Ada apa?? Ternyata di hari itu bertepatan dengan proses pernikahan putri bungsu Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X itu juga dirayakan rakyat Yogyakarta. Dan menjadi populer karena di hari itu, ada 150 angkringan yang disediakan dengan cuma – cuma alias gratis. Berbahagialah warga dan penduduk yang tinggal di Yogyakarta karena mendapatkan berkah pernikahan Putri Sultan itu.
"Angkringan yang menyajikan nasi 'kucing', tempe dan tahu goreng, tempe dan tahu bacem, pisang rebus dan pisang goreng, serta minuman jahe, susu, kopi, teh, dan jeruk itu, siap dinikmati warga masyarakat secara gratis pada 17-18 Oktober 2011," kata Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Widihasto Wasana Putra di Yogyakarta, Ahad (16/10).
150 angkringan gratis itu berlokasi di beberapa titik, antara lain di sekitar Jalan Malioboro, Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Benteng Vredeburg, dan simpang empat Kantor Pos Besar. Masyarakat dapat menyaksikan proses – proses pernikahan Putri Sultan di tempat – tempat tersebut melalui layar lebar yang telah disediakan sembari menikmati sajian gratis di grobag – grobag “kucingan” itu.
Uniknya lagi, angkringan – angkringan gratis itu merupakan sumbangan sukarela dari berbagai perusahaan swasta, organisasi, komunitas dan masyarakat Yogja sendiri. Hal itu menjadi simbol "mangayu bagya" atau ikut berbahagia atas pernikahan GKR Bendara dengan KPH Yudanegara. Tidak hanya angkringan gratis yang menjadi simbol "mangayu bagya" masyarakat, pagelaran – pagelaran kesenian tradisional Yogyakarta dan sekitarnya pun digelar untuk memeriahkan prosesi pernikahan putri bungsu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kesenian – kesenian itu antara lain Theklek Jathilan, Tari Ndolalak, dan Tari Kijang Sangkar.
Prosesi pernikahan yang tidak hanya dilakukan di keratin, tetapi juga di luar keraton seperti kirab pengantin dari keraton menuju Kepatihan, menjadi pesta rakyat yang meriah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


sumber : http://www.antaranews.com
http://www.antaranews.com

No comments:

Post a Comment

tolong tinggalkan coment yach.....