Akhir-akhir ini Jogja berasa panas pol, anehnya gak ada hujan tapi Jogja kota bisa banjir! Tapi bukan banjir air lohnya, maksudnya tuh banjir manusia, bagai lautan manusia deh. Itu tak lain karena kemarin (10/18) ada salah satu prosesi dari pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwana ke X, yakni kirab pengantin dan juga pesta rakyat. Sangking banyaknya orang yang datang itu mana jalan mana bukan gak kelihatan, yang nampak hanyalah sejumlah orang yang berjubel.
Pernikahan putri keraton itu memang benar-benar menyedot banyak perhatian, buktinya sore kemarin Dahsyat: Ribuan Orang Tersedot dalam Kirab Pengantin Kraton Jogja! Aku sendiri menjadi salah 1 orang dari ribuan orang yang turut memadati kota Jogja.
Gak nyangka bisa penuh begitu, penontonnya dari anak-anak hingga usia lanjut, dari laki hingga perempuan, dari yang hamil hingga masih ting-ting semua ada. Semenarik apakah kirab pengantin itu hingga bisa menyedot ribuan warga untuk menyaksikannya, padahal cuacanya panas pol, udah gitu nunggu pengantin itu lewat lama pol, jadwalnya kan jam setengah empat tapi menjelang jam 5 baru lewat. Itu kereta lewatnya mak wessss tapi nunggunya lama udah gitu empet-empetan. Jalan yang dilalui pun dipenuhi dengan penonton. Paling asik tuh, yang nonton diatas bank BNI tuh, pasti seru lihat dari atas:
Aku datangnya udah sore jadi cuma bisa liat kepala-kepala prajurit itu berjalan ke arah utara, Cuma bisa lihat tombak-tombak itu terbang kearah utara dan terakir aku lihat sosok berpakaian adat jawa warna hitam naik kereta sembari melambai-lambaikan tangan (dibaca pengantinnya). Dan ketika pasangan pengantin itu lewat, hampir semua tangan penonton keatas, tangan keatas bukan berarti jempol digoyang lohnya tapi pada megang kamera, mulai dari kamera hp, digital, camecorder, dan sekitarnya, kalopun gak ngacungin kamera ya dadadada sama itu pengantin, padahal itu pengantin lihatnya kenepan mulu, yang lihat dari samping dan dari kejauhan kasihan ajah deh.
Aku gak bisa ambil gambar mempelainya, buat berdiri aja susah, selain desak-desakan sama manusia juga mendesak-desak tanaman. Naas banget nasib tanaman di taman itu, begitu orang bubar pasti jadi kusut. Pikir-pikir aku tuh dapat apa sih, kok tiba-tiba reflek ikutan desak-desakan, menonton orang yang nonton. Apakah kemarin ada teman-temanblogger yang ikut desak-desakan? kemarin posisiku didepan monumen, ditaman dekat bangjo!